Senin, 30 November 2015

contoh makalah mik praktek rekam medis pada massa lampau



PRAKTEK REKAM MEDIS DI MASA LAMPAU
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Managemen Informasi Kesehatan


Description: C:\Users\Fandi\Pictures\IMG_20150920_064220.jpg

Disusun Oleh :

Kelas 1E

KATA PENGANTAR
            Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan bimbingan-NYA, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul ”PRAKTEK REKAM MEDIS DI MASA LAMPAU” yang menjabarkan tentang asal mula hadirnya dunia rekam medis beserta perkembangan-perkembangannya .
            Makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Ucapan terimakasih saya hanturkan kepada :
1.      Dosen pembimbing kami yang telah membimbing kami dengan sabar.
2.      Perpustakaan APIKES CITRA MEDIKA Surakarta.
3.      Teman-teman kami senasip seperjuangan.
4.      Semua pihak yang telah membantu.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini sebaik-baiknya namun tentunya masih banyak kekurangan disana sini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.
Demikian sedikitnya pengantar dari kami, semoga makalah yang kami sajikan ini menjadi manfaat bagi pembacanya.

Surakarta, 18 September 2015
                        Penulis






DAFTAR ISI


JUDUL……………………………………………………….…………1
KATA PENGANTAR……………………………………………....….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………4
·         1.1. LATAR BELAKANG……………………………………..4
·         1.2. RUMUSAN MASALAH...………………………………..4
BAB II DASAR TEORI……...……………………………….………..5
BAB III PEMBAHASAN…………………………..………..……...6
BAB IV PENUTUP…………………………………..……….……....16
·         KESIMPULAN………………………………….…….……...16
·         SARAN……………­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­……………………………..…………16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..………..17











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Rekam medis sebagai catatan dan ingatan tentang praktek kedokteran telah dikenal orang sejak zaman palaelolitikum 25.000 Sebelum Masehi yang ditemukan di gua batu Spayol. Sejarah kesehatan terkait dengan profesi rekam medis tidak terlepas dari zaman batu tua (neolithikum) hingga kini di abad perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Pada zaman perkembangan teknologi seperti sekarang ini, rekam medis semakin berkembang pesat tanpa henti, banyak dari kita lupa akan pentingnya sejarah yang mempengaruhi hal tersebut. Dengan adanya sejarah kita bisa melakukan pembenahan kearah yang lebih baik, dengan cara mengkaji ulang dan melakukan berbagai penelitian.
Maka dari itu, agar kita tidak lupa dengan sejarah yang ada. Mari kita mempelajari kembali seperti apa perkembangan rekam medis dimasa lampau beserta bukti-bukti penemuannya. Disini kami akan membahas seputar gambaran dunia rekam medis di masa lampau.
 
B.     Rumusan Masalah
1.      Mengetahui bagaimana praktik rekam medis masa lampau beserta bukti-bukti temuannya?
2.      Mengetahui bentuk-bentuk rekam medis zaman prasejarah?
3.      Mengenal tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan sejarah rekam medis?




BAB II
LANDASAN TEORI

            Manusia prasejarah (neolithkum) ternyata adalah pelopor praktik MIK yang  handal. Berbagai temuan rekaman kuno tentang tindakan pelayanan kesehatan membuktikan betapa nilai filsofis  “iqra” telah direfleksikan secara baik sekali. Berarti, sejak ribuan tahun yang lalu para tabib yang juga merangkap sebagai pimpinan spiritual telah lama mengerti akan arti penting kesehatan serta berupaya mengabadikan tindakan pelayanan kesehatan, meski melalui berbagai cara dengan berbekal fasilitas alam.
            Namun, terkadang pembuktian rekaman kehidupan bangsa  di masa silam tidak selalu jelas sehingga masih di perlukan adanya penafsiran pengungkapan menegenai suatu hal. Selain itu kreativitas pelukis pra sejarah yang menggunakan cat pewarna alami yang berasal dari sari pati tumbuh-tumbuhan sekeliling, menunjukkan tingginya nalar dan kreativitas mereka dalam memanfaatkan alam semesta.
            Berbagai wujud contoh MIK dari masa lampau tersebut amat bernilai. Misalnya yang diperlihatkan oleh suku bangsa kuno Indian di Huarochiri, Peru (Amerika Latin) serta dari kawasan eropa yaitu suku kuno Spanyol, Yunani, Prancis, Romawi; dari Afrika yaitu Mesir; dari kawasan Asia tercatat Babylonia, India, Cina, Persia (Iran / Irak) dan Indonesia (Jawa, Kalimantan, Bali). Bukti tersebut merefleksikan bahwa praktik kedokteran dan MIK senantiasa jalan beriring dari masa ke masa.


BAB III
PEMBAHASAN

1.      Praktik Managemen Informasi Kesehatan di Masa Lampau
Berikut kami sajikan tabel praktik Management informasi kesehatan di masa lampau :
Bangsa
Tahun
Bukti-bukti  Temuan
Spanyol
25000-30000 SM
Lukisan di gua batu tentang amputansi jari dan trephinasi

Perancis
15.000 SM
Lukisan hewan buruan di gua batu

Indian (Peru)
10.000 SM
Tengkorak brluang akibat praktik trephinasi

Mesir
3.000 SM
Hierologi/papyrus
Babylonia (Irak Kuno)
3.000-2.000 SM
Replika organ binatang; lempengan tanah    liat dan batu dengan tulisan berbentuk paku
Cina
2.737 SM
Informasi pada bambu, daun plem yang dipernis; model manusia dari tembaga, gading, kertas
Yunani
1.100 SM
Informasi pada pahatan di kuil pengobatan dan kertas

India
500 SM
Informasi pada kertas
Romawi
160 SM
Informasi pada kertas/buku
Iran/Irak (Persia)
900 M
Informasi pada kertas
Indonesia
800 M
Informasi pada kulit kayu/daun lontar dengan bahasa kawi (Jawa Kuno) , sanskerta dan relief pahatan arca
Ket : SM = sebelum masehi, M = masehi
            Dari bukti temuan diatas tergambar adanya persamaan praktik kedokteran diantara para tabib atau pendeta kuno. Meskipun permukiman suku kuno Indian di Peru dan Spanyol terpisah oleh rentan waktu yang panjang serta samudera nan luas ( Atlantik ), namun sungguh mengherankan bahwa ternyata banyak suku kuno di masa lampau juga melakukan praktik trephinasi ( Brain Surgery ). Praktik kedokteran primitif ini dilakukan dengan melubangi kening pasien sakit jiwa dengan peralatan bedah sehingga roh jahat keluar dari badan yang sakit. Tidak diketahui berapa jumlah kesembuhan pasien dengan cara demikian. Namun dari sayatan pada tengkorak yang diteliti menunjukkan adanya tanda penyembuhan. Berarti, setelah dilakukan tindakan itu pasien masih mampu bertahan hidup antara mingguan hingga bulanan.
            Mungkinkah tindakan trephinasi juga merupakan bagian dari profesi tumbal? Dengan kata lain, pasien ‘disembuhkan’ dengan cara dikorbankan? Konsepnya adalah agar pasien segera terbebaskan dari roh jahat dan jiwanya hidup tenang di akhirat. Apapun maksudnya, saling berkomunikasi namun terdapat kesamaan berpikir dan bertindak berdasarkan kendali naluri (instinct). Selain itu, ternyata tabib/pendeta Spanyol kuno juga mampu melakukan amputansi beberapa jari tangan yang terlukis dalam dinding gua batu yang diduga terjadi terjadi pada pada 7000 SM (zaman batu tua sekitar 25.000)
           Adanya bentuk tengkorak dengan kening kening berlubang ataupun lukisan mengenai praktik kedokteran di dinding gua batu, kesemuanya mempunyai nilai pembuktian yang sama dengan praktik MIK dewasa ini. Bahkan, dengan adanya bukti praktik MIK kuno yang bernilai sejarah tinggi itu telah menguak tabir budaya dan keunikan praktik kedokteran di masa silam yang amat bermanfaat bagi referensi kedokteran modern
        Namun, terkadang pembuktian rekaman kehidupan bangsa di masa silam tidak selalu jelas sehingga masih diperlukan adanya penafsiran pengukapan mengenai suatu hal. Misalnya, bangsa`Perancis kuno diduga berperilaku kesehatan yang baik serta mahir melukis dan berburu. Hal ini disimpulkan melalui rekaman lukisan berwarna indah yang terdapat dalam gua batu di Lascaux ( Dordogne ), Perancis Selatan ( 15.000-10.000 SM ) yang menampilkan lukisan hasil buruan seperti bison, rusa, kuda, dan hewan ternak lain. Temuan gua lukisan yang indah ini terletak jauh tersembunyi di lorong bawah tanah dan di temukan secara kebetulan tahun 1940. Di kisahkan saat itu beberapa anak laki sedang mencari anjing yang jatuh ke lubang bawah tanah yang akhirnya mengantarkan mereka ke lorong gua tempat rekaman lukisan itu berada. ( Janson, 1980; 24,32 )
            Bangsa Mesir kuno yang terkenal sebagai bangsa dengan peradaban yang tinggi juga tersohor dengan praktik kesehatannya. Bahkan, para tabib masa itu juga telah  mempraktik MIK bersamaan dengan lahir dan majunya ilmu kedokteran. Hal ini tidak terlepas dari jasa besar tabib Mesir Kuno yang amat tersohor yang bernama Thoth dan diagungkan sebagai dewa, serta Imothep, (3000-2500 SM) yang dikenal sebagai Bapak Pengobatan ( patron of medicine ). Kedua tabib Mesir Kuno itu banyak menulis buku tentang kesehatan dalam gulungan papyrus semacam kertas berserat yang berasal dari tumbuhan ditepi sungai Nil, dengan tulisan berbentuk symbol gambar yangh dinamakan hieroglyph. Kabarnya symbol gambar ada 750 buah ( Gambar 1.1).

Description: http://artikel.okeschool.com/dboard/userprod/img/1397/okeschool-7113f2fa1f34325.jpg
Gambar 1.1. Karakter Hieroglif Abjad Mesir Kuno
           
Kumpulan papyrus medis yang ditemukan umumnya tanpa diketahui nama penulisnya ( anonim ). Dua buah papyrus kuno anonym yang amat tersohor yang sebagian besar isinya diduga karya imhothep, diberi nama sesuai nama pemiliknya yaitu Edwin Smith 1862 dan Ebers ( 1872 ). Papyrus ini juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan sumber edukasi kedokteran atau kesehatan yang amat berharga. Selain Mesir, bangsa Yunani Kuno juga tersohor dengan tabibnya yang bernama Hippocrates ( 460 SM ) atau yang dikenal sebagai Bapak Kedokteran. Beliau telah menjalankan praktik dasar MIK dengan mencatat secara tekun dan cermat hasil pengamatannya terhadap kondisi pasien. Bahkan, tahapan pengobatan yang dianggapnya penting ditorehkannya pada pilar kuil pengobatan Yunani.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi40bhwm_BIhSH-C99yArwNq7-Zd05UXPCw2_xfZG6EpvpPKSD0qqgV8L9OONXaTcGvzD5GgywRUt2N35A0c_pCMmJD3FacGWgbyuE8MVyMIEb6pZ1DasGYeT6D_jI-bLiY88WZs6ASOj4/s400/2.jpg
Gambar 1.2. papirus Edwin Smith ini dibeli dari Mustafha Agha, di Kairo 1862


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfc2sic60Wppy-vjC_Gc3X833XsJm8HyhffKM7RE1NHeWyKYKIPdX_8pi-WjsK1uEbJxybZf51eFUh1Nzflvn_R8ktZvZW3Qbmw3JlCRhexfX0UtxovgNrL25JJe6QEnJrOtxQIX0-bYQ/s400/3.jpg
Gambar 1.3. ditemukan oleh Flinders Petris 1889, di Lahun (Mesir)
            Di Negara Cina mempunyai sejarah panjang tentang reputasi para tabibnya ( sinshe ) dalam pengobatan tradisional. Mereka merekam praktik tradisional akupuntur, pengobatan dengan ramuan tumbuhan atau binatang tertentu pada gulungan kertas, kayu, bambu. Sinshe juga merekam “tanda sakit” pasien pada model tubuh manusia ( dummy ) yang juga dilakukan oleh bangsa Babylonia yang tabu membedah atau menyentuh pasien terutama wanita.
            Di Asia Timur muncul beberapa tabib modern, seperti Rhazes dan Ibnu Sina dari Persia yang membuat banyak buku ilmu kesehatan dari hasil praktik MIK-nya. Di Asia Tenggara sendiri terutama Indinesia, praktik MIK-nya diperkirakan ada sekitar 250 manuskrip ( naskah ) yang kebanyakan berasal dari Bali, diantaranya berisi tentang ramuan pengobatan. Dan dicatat dalam daun lontar yang berukuran 3,5 hingga 4,5 cm sepanjang 35-50 cm. setelah tulisan dan gambar ditatah dengan alat tusuk logam selanjutnya lembaran lontar digelapkan agar terbaca atau terlihat dengan lainnya dengan tali penyambung melewati lubang yang terdapat ditengah sisi kiri daun. Biasanya hasil karya itu menggunakan bahasa Jawa Kuno ( Kawi ), bahasa Bali termasuk Sansekerta dan lazimnya naskah tanpamencantumkan nama penulis ( anonim ). Selain daun lontar, ada beberapa sarana perekam lainnya dalam tulis menulis, seperti kayu, kulit kayu, kulit binatang, bambu. Sayangnya, tidak membahas tentang kesehatan perseorangan pasien, tetapi cenderung tentang khasiat jejamuan bagi kesehatan yang bersifat umum.
Gambar 1.4. manuskrip daun lontar
            Berlatarkan sejarah, tampaknya kegiatan rekaman kesehatan di Indonesia secara tidak langsung terefleksikan melalui kisah yang terpahat pada relief dinding candi Boroudur yang berasal dari Abad ke-8 sebagai peninggalan dinasti Syailendra yang tersohor. Meskipun kegiatan tulis-menulis di Indonesia terungkap telah di laksanakan sejak abad ke 9-10 namun baru di abad ke 19 rekaman kesehatan baru terlaksana. Bagi sebagian mereka yang lebih terpelajar, membuat rekaman tulis secara rapi adalah hal yang biasa, namun, bagi kebanyakan tabib di P Jawa, Kalimantan, ( suku Dayak ), Papua, ( suku Dani ), bahasa lisan lebih dimanfaatkan dari pada tulisan.
Evolusi Praktik MIK
            Dalam kurun waktu yang panjang praktisi yang melakukan kegiatan seputar rekam kesehatan atau rekam medis sering disalahtafsirkan. Sebutan sebagai praktisi pelaksana ketatausahaan, kearsipan, menangani gudang arsip atau kepustakaan, tidaklah tepat. Meski kombinasi beragam pekerjaan tersebut di atas memang saling menunjang dan dibutuhkan dalam hampir semua unit kerja yang melayani kepentingan umum, termasuk pada unit kerja MIK. Ketidaktepatan penafsiran itu membuat sebutan untuk nama profesi berubah berkali-kali.
            Pada tahun1970-an dunia profesi ‘medical record librarianship’ berubah dari sebutan seorang professional ‘pustakawan’ menjadi ‘administrator’. Kemudian pada tahun 1991 dunia wacana profesi kembali mendesak agar kesan melaksanakan ‘manajemen perekam medis’ sebagai dampak dari kata ‘administration’ berganti kebentuk lain (bertransformasi) menjadi manajemen informasi kesehatan (MIK).
            Alasanya adalah karena tugas utama profesi di masa depan adalah melakukan manajemen ‘informasi’ kesehatan yang berasal dari berbagai sumber informasi aktivitas pelayanan kesehatan. Sebagaimana di katakan oleh AHIMA (1994), pergantian nama organisasi dari American Medical Record Association (AMRA) menjadi American Heatlh Information Manajemen Association (AHIMA) atau dari yang semula menggunakan kata ‘medical record’ menjadi health information manajemen (HIM).
2.       Bentuk Rekam Medis Zaman Prasejarah
·         Lukisan di gua batu
·         Tengkorak berlubang (thephanasi/Brain surgery)
·         Replica hewan atau manusia
·         Lempengan tanah liat
·         Pahatan di batu/ relief/ prasasti
·         Tulisan pada kulit kayu / daun lontar / kertas
3.      Tokoh-Tokoh yang Berperan Dalam
a.       Dewa Thoth :
Dewa Thoth ( Zaman Mesir Kuno ) seorang ahli pengobatan, yang sampai dijuluki dengan Dewa Kebijaksanaan. ia mengarang antara 36 s.d 42 buku. Enam buku diantaranya mengenai masalah kedokteran (Tubuh manusia, penyakit, alat-alat pengobatan dan kebidanan.
Description: https://rmykyta14.files.wordpress.com/2013/04/1069902879_esaimthoth.jpg

b.      Imhotep ( Zaman Mesir Kuno )
Hidup di zaman piramid antara 3000 – 2500 SM, menjabat sebagai Kepala Arsitek Negeri dan Penasehat Medis Raja Fir'aun. ia adalah seorang dokter yang mendapat kehormatan sebagai medical demiggod. ia membuat papyrus yaitu dokumen imlu kedokteran kuno yang berisi 43 kasus pembedahan.Ebers Papyrus,Papyrus ini oleh Universitas Leipzing (Polandia) berisi observasi yang cermat mengenai penyakit dan pengobatan yang dikerjakan secara teliti dan mendalam.
Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRW49WbNp82yPcQCGTJez05cKBuCIK4-52GUOxVNI2u_gg3oYooZg

c.       Aeculapius ( Zaman Yunani Kuno )
Di kenal sebagai dewa kedokteran,dialah yang membuat symbol kedoteran yang di pakai sampai saat ini,yaitu : tongkat yang dililit ular: 

d.      Hippocrates ( Zaman Yunani Kuno )
sebagai bapak ilmu kedokteran. beliaulah yang banyak menulis tentang pengobatan penyakit dengan metode ilmu modern, mengenyampingkan ramalan dan pengobatan mistik, serta melakukan penelitian observasi dengan cermat yang sampai saat ini masih dianggap relevan. Hasil penelitian terhadap pasien tersebut sampai saat ini juga masih dapat dibaca oleh para dokter. Beliau mengajarkan pentingnya menuliskan catatan penemuan medis kepada murid-muridnya.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMYXJRrpe4yY-6g1fYFXmsEL2GAn-gAHxFEu5aQBiVuaKBOvRfhpHonBAGOvdetFJclCw_Y7qPWyV3Fk3m5bI8kwQHqhLeEImMyUqxJTk1EeGxvgmBUmIBP4XMNrezFl1LADapAYGpM8c/s1600/phidias-300x315.jpg

e.       Galen dan St. Jerome ( Romawi Kuno )
Mereka adalah tokoh yang berperan dalam memperkenalkan pertama kali istilah rumah sakit (Hospitalia) yang didirikannya pertama kali di Roma italia pada tahun 390 M.

f.       Aetius, Alexander, Oribasius & Faul.
Mereka hidup di zaman Bizantyum banyak melakukan penelitian di bidang kesehatan,membuat buku dan pencatatan serta pengobatan kepada masyarakat,mereka sering di sebut rahib ( dokter kuno ).

 
Aetius


                                       Alexander
 
                           Foul

Oribasius


g.      Avicena (Ibnu Sina) dan Rhazes
Hidup di zaman Nabi Muhammad saw ( dinasti Islam) merupakan tokoh yang berperan dalam penulisan catatan klinik yang lebih baik maupun buku-buku kedokteran seperti "Treatise on Smallpox and Measles".
     
Ibnu Sena                                Rhazes

BAB IV
PENUTUP

4.1.   KESIMPULAN
                 Betapapun majunya ilmu pengetahuan dan praktek kesehatan masa kini, kesemuanya tidak terlepas dari riwayat praktek kesehatan masa lampau yang amat bernilai dan berperan sebagai batu loncatan bagi kemajuan dunia kesehatan masa kini.
4.2.  SARAN
                                    Sebagai perekam medis, kita seharusnya mampu memahami dan mengetahui dengan baik sejarah perkembangan rekam medis agar kita tidak lupa dengan masa lalu tentang asal usul dan tokoh-tokoh yang terlibat akan adanya rekam medis.


DAFTAR PUSTAKA
·         Hatta, Gemala R. 2008. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.          : Universitas Indonesia Press.
·